Kehamilan kembar adalah satu kehamilan dengan dua janin atau lebih.
Bila proses fertilisasi menghasilkan janin lebih dari satu maka kehamilan tersebut disebut dengan kehamilan ganda. Sejak ditemukannya obat-obat dan cara induksi ovulasi maka dari laporan-laporan dari seluruh pelosok dunia, frekuensi kehamilan kembar condong meningkat. Bahkan sekarang telah ada hamil kembar lebih dari 6 janin.
Frekuensi
Menurut hukum Hellin, frekuensi antara kehamilan ganda dan tunggal adalah :
- Gemelli (2) 1 : 89
- Triplet (3) 1 : 892
- Kuadruplet (4) 1 : 893
- Quintiplet (5) 1 : 894
- Sextuplet (6) 1 : 895
Menurut penelitian Greulich (1930), pada 121 juta persalinan didapat angka kejadian kehamilan ganda, yaitu gemelli 1 : 85; triplet 1 : 7.629; kuadruplet 1 : 670.743; dan quintiplet 1 : 41.600.000. Kejadian kehamilan kembar dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya adalah faktor genetik atau keturunan, umur dan paritas, ras/ suku bangsa dan obat pemicu ovulasi. Bangsa Negro di Amerika Serikat mempunyai frekuensi kehamilan kembar yang lebih tinggi daripada bangsa kulit putih. Frekuensi kehamilan kembar berbeda pada tiap negara, angka yang tertinggi ditemukan di Finlandia yang terendah di Jepang. Umur tampaknya mempunyai pengaruh terhadap frekuensi kehamilan kembar, makin tinggi umur makin tinggi frekuensinya. Setelah umur 40 tahun frekuensi kehamilan kembar menurun lagi.
Frekuensi kehamilan kembar juga meningkat dengan paritas ibu. Dari angka 9,8 per 1000 persalinan untuk primipara frekuensi kehamilan kembar naik sampai 18,9 per 1000 untuk oktipara. Keluarga tertentu mempunyai kecenderungan untuk melahirkan bayi kembar (keturunan). Walaupun pemindahan sifat herediter kadang-kadang berlangsung secara paternal, tetapi biasanya hal itu di sini terjadi secara maternal, dan pada umumnya terbatas pada kehamilan dizigotik.
Jenis Kehamilan Kembar/ Ganda
- Kehamilan Kembar Monozigotik
Merupakan kehamilan kembar yang berasal dari satu ovum sehingga disebut juga hamil kembar identik atau hamil kembar homolog atau hamil kembar uniovuler. Kembar monozigotik atau identik, muncul dari suatu ovum tunggal yang dibuahi yang kemudian membagi menjadi dua struktur yang sama, masing-masing dengan potensi untuk berkembang menjadi suatu individu yang terpisah. Kehamilan kembar monozigotik dapat terjadi karena :
- Satu telur dengan 2 inti, hambatan pada tingkat blastula;
- Hambatan pada tingkat segmentasi
- Hambatan setelah amnion dibentuk, tetapi sebelum primitive streak.
Tabel dibawah ini menunjukkan hubungan antara saat segmentasi dan keadaan ketuban pada kehamilan kembar monozigotik.
Saat segmentasi | Keadaan ketuban |
0 – 72 jam | Diamniotik, dichorionik |
4 – 8 hari | Diamniotik, monochorionik |
9 – 12 hari | Monoamniotik, monochorionik |
13 – hari | Monoamniotik, monochorionik dan kemungkinan terjadinya kembar siam. |
- Kembar Dizigotik
Dizigotik merupakan kehamilan kembar yang ditimbulkan dari dua ovum yang terpisah. Kembar dizigotik mempunyai 2 plasenta, 2 korion dan 2 amnion. Kadang-kadang 2 plasenta menjadi satu. Kembar dizigotik terjadi dua kali lebih sering dibandingkan dengan kembar monozigotik dan insidennya dipengaruhi oleh sejumlah faktor antara lain yaitu ras, riwayat keluarga, usia maternal, paritas, nutrisi dan terapi infertilitas.
Kehamilan kembar dizigotik (= kembar 2 telur, heterolog, biovuler, dan fraternal) kedua telur bisa berasal dari : 1 ovarium dan dari 2 folikel de Graff; 1 ovarium dan dari 1 folikel de Graff; 1 dari ovarium kanan dan satu lagi dari ovarium kiri.
Gambar 3 : Plasenta dan selaput janin kembar dizigotik. (A): 2 plasenta, 2 korion, 2 amnion. (B): 2 plasenta (menjadi satu), 2 korion, 2 amnion. |
Lapisan AMNION
Gambar 4 : Lapisan amnion pada kehamilan ganda. |
Gambar 5 : Plasenta dan tali pusat janin kembar |
Letak dan Presentasi Janin Kembar
Gambar 6 : GEMELLI A. Kedua anak letak kepala. B. Satu letak kepala, yang lain letak bokong. |
Berbagai kombinasi letak, presentasi dan posisi bisa terjadi dan yang paling sering dijumpai adalah :
Gambar 7 : Jenis dan frekuensi letak serta presentasi kehamilan kembar (Portes & Granjon dan Guttmacher & Kohl) |
Sumber :
Bagian Obsgyn. FK UNPAD. 1984. Obstetri Patologi. Bandung. Elstar Offset.
Saifuddin, Abdul Bari dkk, 2002. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta; Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Hanifa Wignjosastro. 1999. Ilmu Kebidanan. Jakarta; Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Manuaba, Ida Bagus Gde. 1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan, dan Keluarga Berencana. Jakarta : EGC
Mochtar Rustam, MPH. 1998. Sinopsis Obstetri: Obstetri Fisiologi, Obstetri Patologi. Jilid 1 Edisi 2. Jakarta : EGC
Tidak ada komentar:
Posting Komentar